Artikel ini membahas tentang berbagai jenis sekolah menengah tingkat atas seperti SMA, SMK, dan MA, apa perbedaannya, serta bahan pertimbangan untuk membantu kamu memilih.

Halo, guys! Ketemu lagi dengan yuuji-sensei. Pada kesempatan kali ini, sensei mau kasih sedikit informasi, nih, terutama untuk kamu yang sebentar lagi akan mengganti warna seragam kamu dari putih biru ke putih abu-abu, dan bingung menentukan sekolah lanjutanmu. Menurut pengamatan sensei, ternyata banyak banget siswa SMP yang masih bingung dalam menentukan pilihan. 


Nah, teman kita ternyata masih perlu pertimbangan, nih, dalam memilih sekolah lanjutan. Untuk itu, sensei akan coba bantu jelaskan apa aja pilihan yang bisa kamu ambil nantinya.

Sebelum sensei bahas tentang pilihan-pilihan tersebut, sensei mau tanya dulu, nih, pertimbangan utama kamu dalam memilih sekolah lanjutan apa sih? Apakah karena pilihan orang tua? Ikut teman? Atau karena sekolah yang kamu pilih itu populer banget?

Berhubung pilihan sekolah lanjutan bisa menjadi salah satu faktor penentu masa depan kamu, sensei berharap keputusan yang kamu ambil dalam memilih sebuah sekolah nggak semata karena ngikut temen atau karena sekolah tersebut hits banget, ya.

Sensei sering banget ketemu temen atau siswa yang nyesel milih sebuah sekolah, simply karena awalnya dia memilih atas dasar ikut-ikutan temen aja,. Ada juga yang nyesel banget karena ternyata sekolah lanjutan yang dipilih gak sesuai dengan peminatan belajar yang diinginkan.

Jadi, untuk menghindari hal-hal seperti ini kejadian, sensei akan coba jelaskan tentang bedanya SMA, SMK, dan MA. Yuk, kita cek.

Daftar Isi




Sekolah Menengah Atas (SMA)

Sekolah Menengah Atas adalah kepanjangan SMA. Sekolah Menengah Atas adalah sekolah umum yang ditempuh oleh para siswa lulusan SMP (dan sederajat), yang terdiri dari kelas X-XII, serta merupakan tingkatan wajib dalam program Wajib Belajar 12 Tahun. Dalam jenjang ini, fokusnya adalah pembelajaran secara umum, yang terdiri atas berbagai bidang ilmu dengan cakupan yang luas.

Di jenjang SMA, kamu nantinya akan memilih lagi pengelompokan mata pelajaran berdasarkan minat serta kemampuan akademis. Di kurikulum KTSP 2006, pengelompokan tersebut dinamakan penjurusan, dan dilakukan di kelas XI. Sedangkan di kurikulum 2013, pengelompokan tersebut dinamakan peminatan, dan sudah dimulai dari kelas X. Penjurusan/peminatan di jenjang SMA ada 3, yaitu:

Ilmu Pengetahuan Alam

Penjurusan/peminatan ini lebih fokus kepada mata pelajaran ilmu alam. Yang spesifik diajarkan adalah Fisika, Kimia, dan Biologi. Matematika yang ada dalam penjurusan ini juga dirancang spesifik untuk lebih cocok dengan ilmu alam.

Ilmu Pengetahuan Sosial

Penjurusan/peminatan ini terfokus kepada mata pelajaran ilmu sosial dan humaniora. Yang spesifik diajarkan adalah Ekonomi, Geografi, Sejarah, serta Sosiologi & Antropologi. Matematika yang ada dalam penjurusan ini juga ada, tetapi lebih dirancang untuk lebih sejalan dengan ilmu sosial & humaniora.

Ilmu Bahasa

Penjurusan/peminatan ini terfokus kepada mata pelajaran bahasa & sastra, seperti Bahasa & Sastra Indonesia, Bahasa & Sastra Inggris, 1 bahasa asing wajib, 1-2 bahasa asing pilihan.

Untuk bahasa asing wajib dan pilihan, biasanya tergantung sekolah masing-masing, pilihannya bisa berupa Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Perancis, Bahasa Spanyol, dll.

Meski di penjurusan dan peminatan lain ada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, di penjurusan ilmu bahasa ini kamu akan mendalami bahasa-bahasa tersebut secara lebih spesifik, dan mencakup ranah sastra juga.


Nah, untuk jenjang SMA, selain mata pelajaran spesifik yang kamu dapatkan dari penjurusan/peminatan di atas, ada juga mata pelajaran wajib seperti Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PENJASORKES), Prakarya atau Seni Budaya dan Keterampilan, dll.

Wah, banyak juga ya, yang dipelajari di jenjang SMA? Betul banget. Tapi, kamu jangan stres dulu dengan banyaknya jumlah mapel yang akan kamu pelajari. Kamu nggak diminta untuk menguasai semua mapel itu, kok. Jenjang SMA memang bisa dibilang Generalistdan kamu memiliki kesempatan untuk mengenal dan mempelajari berbagai cakupan bidang ilmu.

Satu pertanyaan yang sering dipikirkan kalau ingin memilih SMA, apakah lulusan SMA bisa langsung kerja? Bisa banget dong! Mulai dari customer service bahkan bisa juga daftar CPNS dengan ijazah SMA. Bisa juga kamu mencari atau memulai pekerjaan berdasarkan kegiatan yang pernah kamu lakukan di SMA dulu.


akan sangat banyak materi yang dipelajari di SMA



Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Nah, kalau SMA sifatnya umum, SMK jauh lebih spesifik. Apa perbedaan SMA dan SMK? Perbedaan SMA dan SMK yang paling mencolok antara SMA dengan SMK adalah porsi teori dan praktik. SMK memiliki pengertian sebagai sekolah berbentuk satuan pendidikan formal yang berfokus pada pendidikan kejuruan yang menyiapkan siswa untuk bekerja dalam bidang tertentu. Nah, sesuai dengan pengertiannya, maka kepanjangan SMK adalah Sekolah Menengah Kejuruan.

Di jenjang SMA, teori cenderung lebih banyak dari praktik, sedangkan di SMK, praktik jauh lebih banyak daripada teori.  Ini menjadi contoh lain dari perbedaan SMA dan SMK.

Jenjang SMK juga menitikberatkan pada persiapan siswa untuk menghadapi dunia kerja. Tidak hanya itu, biasanya SMK juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk keperluan magang dan penyaluran tenaga kerja. Jadi, secara umum, SMK lebih mengasah skill ketimbang SMA. Mirip seperti SMA, SMK juga memiliki penjurusan, tetapi jumlah penjurusannya ada banyak banget

Ada banyak banget, kan? Sensei gak mungkin jelasin secara detil satu per satu jurusannya, tapi sensei bisa ngasih gambaran tentang beberapa jurusan SMK yang cukup populer, seperti:

Teknik Kendaraan Ringan (TKR)

Di jurusan ini, kamu belajar tentang keahlian atau skill dalam bidang otomotif, khususnya untuk kendaraan ringan seperti mobil. (BTW, meski mobil tergolong bukan hal yang “ringan” untuk bisa kamu angkat, dalam industri otomotif, ia tergolong ringan. Yang termasuk berat itu seperti truk, container, dsb.)

Teknik Pemesinan

Jurusan ini akan mengajarkan kamu tentang segala hal yang berhubungan dengan komponen mesin. Mulai dari bahan dasarnya, cara memproduksinya, fungsi komponennya, dll.

Teknik Komputer & Jaringan (TKJ)

Di jurusan ini, kamu akan mempelajari tentang teknik perakitan komputer, perawatan komputer, serta instalasi atau pemasangan jaringan.

Tata Boga

Di jurusan ini, kamu akan mempelajari seluk beluk kuliner. Teknik memasak, peralatan memasak, bisnis kuliner, dsb. Jurusan ini cocok banget nih, untuk kamu yang hobi mengeksplorasi dunia kuliner.

Tata Busana

Di jurusan ini, kamu akan mempelajari semua yang berhubungan dengan industri pakaian. Tidak hanya menjahit, kamu juga akan belajar tentang pola pakaian, desain, mode, serta usaha bidang sandang/pakaian.

Akuntansi

Di jurusan yang super populer ini, kamu akan mempelajari tentang bagaimana pembukuan dan pencatatan sistem keuangan di sebuah perusahaan/badan usaha. Ini cocok banget buat kamu yang suka ngitung uang, hehe.

Keperawatan

Di jurusan ini, kamu akan mempelajari berbagai keahlian dasar untuk menjadi seorang perawat.

Multimedia

Sesuai dengan namanya, multi (banyak) dan media (perantara), kamu akan mempelajari segala sesuatu yang menyangkut penyampaian informasi melalui berbagai perantara.

Misalnya, kalo kamu pengen bikin video di Youtube, kamu gak bisa sembarang bikin, kan? Harus ada teknik yang baik supaya informasi yang ingin disampaikan bisa tersalurkan dengan baik. Nah, di jurusan multimedia inilah kamu bisa pelajari teknik-teknik tersebut.

Nah, itu beberapa contoh jurusan yang populer banget di jenjang SMK. Kalo kamu mau cari tahu tentang jurusan apa aja yang tersedia di dekat kamu, lalu ada pilihan sekolah apa aja.

Lalu, apa ya bedanya SMK dan STM? Terkadang masih aja kamu bingung kan tentang STM? Nah, kepanjangan STM adalah Sekolah Teknik Menengah. Memang pada dasarnya seperti SMK yang berfokus pada kerja praktik. Namun, perbedaan STM dan SMK adalah terletak pada bidang kejuruan. Sesuai dengan namanya, sekolah ini berfokus pada bidang kejuruan teknik saja. Sementara SMK memiliki bidang kejuruan yang luas.

Namun, pada tahun 1997 oleh Wardiman Djojonegoro menyeragamkan nama STM menjadi SMK. Melalui keputusan beliau, maka sejak tahun 1997, nama STM sudah tidak digunakan lagi dan berubah menjadi SMK.


kegiatan praktek siswa SMK teknik mesin
Salah satu kegiatan praktik SMK – Teknik Pemesinan. Sumber gambar: psmk.kemdikbud.go.id

“Tapi kalo aku masuk SMK, nanti gak bisa kuliah, dong? Gak punya gelar dan karirnya nanti gitu-gitu aja”

Pertanyaan tersebut selalu kepikiran ga sih waktu milih SMK. Apakah lulusan SMK bisa kuliah? Lulusan SMK bisa kuliah jurusan apa saja? Hmmm, pertanyaan yang menarik untuk dibahas tapi jangan overthinking dulu!

Eits, jangan salah, guys! Lulusan SMK pun bisa lanjut ke perguruan tinggi kok. Yang membedakan SMK dengan SMA biasanya hanya masalah bidang yang ingin kamu perdalam. Kalo dari SMA, pilihan jurusan kuliah memang lebih luas, karena memang di SMA kamu belajar berbagai bidang ilmu yang cakupannya luas. Ini termasuk ke dalam perbedaan SMA dan SMK yang bisa dilihat dari segi keahlian.

Sedangkan di SMK, pilihan jurusan kamu lebih terbatas, karena memang keahlian dan ilmu yang kamu dapatkan sudah spesifik, jadi gak bisa punya banyak pilihan jurusan. Meski demikian, sensei perlu tekankan bahwa lulusan SMK tetap bisa melanjutkan ke jenjang kuliah.



Madrasah Aliyah (MA) & Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) sebenarnya mirip banget dengan SMA dan SMK. Namun, ada kekhasan tersendiri untuk MA dan MAK, yaitu penambahan porsi untuk pendalaman pembelajaran Agama Islam. Di kedua jenjang ini, peran Kementerian Agama juga jauh lebih besar, karena turut menentukan bahan ajar dalam pendidikan Agama Islam. Mata pelajaran yang spesifik dalam jenjang ini adalah:

  • al-Quran dan Hadist
  • Aqidah dan Akhlak
  • Fiqih


madrasah aliyah lebih cocok untuk kamu yang ingin lebih mendalami ilmu agama, karena porsi materi agama yang lebih banyak



Jadi, Aku Pilih Jenjang yang Mana, dong?

Nah, kalau ini, kembali ke diri kamu sendiri. Kalo kira-kira kamu belum memutuskan bidang ilmu yang ingin kamu pelajari secara pasti, saran sensei sebaiknya kamu masuk SMA.

Kalau kamu udah kebayang nantinya mau berkarir di mana, dan minat dengan bidang ilmu tertenti, maka sebaiknya kamu masuk ke SMK. Sedangkan untuk MA/MAK, menurut sensei ini cocok banget buat kamu yang pengen  mendalami Agama Islam secara lebih mendalam.

Tak lupa juga bagi kamu untuk melakukan riset kecil-kecilan. Nah disini bakal dicantumkan tips memilih SMA atau SMK. Pertama, buat list untuk sekolah tujuan. Jika tujuan sekolah kamu nanti berbeda jenjang, coba cari jurusan apa yang kamu minati. Setelah itu, carilah kelebihan dan kekurangan SMA dan SMK.

Misalnya, bedakan dari lokasi dan fasilitas dari sekolah tersebut. Bisa juga nih kamu membandingkan prospek kerja setelah lulus dari SMK. Jika ada SMA dalam list kamu, cek juga lulusan alumninya masuk ke perguruan tinggi atau sekolah tinggi mana. Yang paling penting adalah apa sih rencana kamu setelah lulus SMA atau SMK nanti.

Pastinya sih ada plus/minus dari setiap jenjang. Namun, sensei sering banget nemuin siswa yang cenderung masih memandang SMK sebelah mata, dan “kurang bagus” dibandingkan dengan SMA. Dalam pandangan umum, cukup banyak yang menganggap bahwa kualitas SMK sangat tidak merata, tidak seperti SMA.

Sebenarnya, nggak salah juga, sih. Namun, meski kualitas SMK masih sangat bervariasi (tergantung sepak terjang sekolahnya), ada 1 keunggulan SMK yang patut kamu pertimbangkan, yaitu kesempatan dan relasi dalam dunia kerja.

Hampir semua SMK sudah memiliki link ke perusahaan-perusahaan tertentu. Jadi, setelah lulus SMK, kamu bisa lebih mudah untuk melamar di perusahaan-perusahaan yang bekerjasama dengan berbagai SMK tersebut.

Bahkan, saat kamu praktik, biasanya kamu akan praktik dan magang di perusahaan-perusahaan itu, loh. Namun, kalo kamu lebih pengen ada challenge dalam pilihan tempat berkarir kamu nantinya, maka SMA adalah pilihan yang lebih tepat.


In the end, lebih baik SMA atau SMK, semua keputusan tetap ada di tangan kamu (dengan persetujuan orang tua, tentunya). Pastikan juga kamu sudah cari tahu secara lebih mendalam untuk sekolah mana yang akan kamu pilih nantinya. Sekali lagi sensei ingatkan, lebih baik tidak memilih sekolah karena “ikutan temen” atau hanya karena popularitas dan prestis dari sekolah itu aja, ya. Ingat, keputusan kamu akan menentukan masa depan kamu sendiri.

Udah dulu deh, tulisan sensei kali ini. Semoga artikel ini bisa mengurangi kebingungan kamu dalam memilih jenjang lanjutan kamu, ya! Kalo kamu ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk nanya di kolom komentar. See you!


Sumber : https://www.zenius.net/blog/perbedaan-sma-smk-ma